Kahijinews – Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengeluarkan peringatan kepada warga untuk tetap waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Selama periode Januari-Juni 2023, tercatat 123 kasus DBD di Kota Cimahi, dengan dua kasus yang berakhir tragis.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi, Romi Abdurakhman, menjelaskan bahwa kasus DBD ini terdistribusi di seluruh wilayah Kota Cimahi, terutama di Melong, Cipageran, dan Cigugur Tengah.
Meskipun tren kasus DBD cenderung mengalami penurunan dibandingkan dua tahun sebelumnya, pada tahun 2021 terdapat 712 kasus dengan 22 kematian, dan tahun 2022 terdapat 675 kasus dengan 14 kematian. Romi menuturkan bahwa beberapa faktor kemungkinan dapat menyebabkan penurunan tersebut, seperti penurunan populasi nyamuk atau kurangnya pelaporan kasus, atau mungkin jenis virus yang sama dengan tahun 2021.
Meski tren kasus menurun, Dinas Kesehatan tetap mengingatkan warga untuk tetap waspada. Cuaca yang tidak menentu dapat memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan penyebar DBD. Oleh karena itu, warga diminta untuk tetap melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti memberantas sarang nyamuk di sekitar rumah.
Romi menekankan pentingnya kesadaran dalam mencegah DBD, mengingat nyamuk dapat berkembang biak bahkan dalam tutup botol mineral dan hidup di dalam rumah. Genangan air sekecil apapun harus dihindari agar nyamuk tidak memiliki tempat berkembang biak.
Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan. Dinas Kesehatan Kota Cimahi terus berkomitmen untuk memberikan informasi dan mengedukasi warga tentang pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit. Bersama-sama, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari ancaman DBD.