
(Foto: Dok. Humas Jabar)
Bandung, kahijinews.com – Masih dalam suasana Lebaran Idulfitri 1446 H, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi lakukan halalbihalal bersama Keluarga Besar Paguyuban Pasundan bertempat di Mandala Saba dr. Djoenjoenan Gedung Paguyuban Pasundan Kota Bandung, Sabtu (12/4/2025).
Dalam acara silaturahmi tersebut turut hadir Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, mantan Gubernur Jabar, Jaksa Agung ST Burhanuddin, para Kepala Daerah se-Jabar, dan puluhan Tokoh Sunda.
Menurut Dedi, silaturahmi dengan para Tokoh Sunda penting dilakukan untuk kemajuan daerah maupun Tanah Air Indonesia. Apalagi, Paguyuban Pasundan memiliki spirit kebudayaan tinggi yang patut dicontoh oleh masyarakat agar sadar akan budayany dan nantinya bisa bermanfaat untuk bangsa.
“Ini kan spirit kebudayaan ya, dan Paguyuban Pasundan ini meletakkan dasar-dasar kebudayaan,” kata Dedi, Dikutip dari laman jabarprov.go.id.
“Kita membangun spirit bahwa aspek kesundaan itu harus memiliki manfaat bagi ke-Indonesiaan, itu paling utama,” tambah Dedi.
Dedi menyebut, para Tokoh Sunda harus memperlihatkan kinerja yang sungguh-sungguh dan menjadi teladan bagi yang lain.
“Yang berasal dari Sunda itu harus memperlihatkan kinerja yang baik dan teladan bagi yang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi turut menuturkan bahwa selain memperkuat peran Tokoh Sunda, acara silaturahmi tersebut juga membangun fokus untuk memperbaiki krisis bahasa dan simbol yang hampir hilang. Ia berharap dengan hadirnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk sadar akan budayanya.
“Kehadiran pak Gubernur Jawa Barat akan memotivasi bagi warga untuk sadar terhadap budayanya,” kata Didi.
Didi juga menyebut, Paguyuban Pasundan telah sepakat dengan Pemda Provinsi Jabar untuk membangun pusat budaya Sunda seluas 50 hektare yang rencananya akan dibangun di Bandara Kertajati Majalengka.
Semoga dengan adanya upaya tersebut, masyarakat semakin sadar untuk menjaga kebudayaan daerah yang hampir hilang tergerus jaman.