Muhammad Farhan, seorang anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi digital yang pesat memberikan peluang besar untuk kemajuan. Namun, teknologi digital juga membawa tantangan besar, termasuk dalam pembuatan produk hukum untuk mengaturnya.
Dalam sebuah diskusi yang bertajuk ‘Sikap dan Kebijakan Indonesia tentang Kecerdasan Buatan’ yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Denpasar (FDD) 12 di Jakarta, Farhan menyoroti pertanyaan penting mengenai kecerdasan buatan (AI) dan dampak hukumnya. Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa respons yang ada saat ini masih bersifat normatif dan bahwa kita belum terlalu menguasai cara menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat ini.
Farhan juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa perkembangan teknologi digital yang cepat tidak bisa diimbangi dengan pembuatan produk hukum yang sesuai. Ia menekankan perlunya kemampuan legislator terus diperbarui untuk mengejar perkembangan zaman.
Ia menjelaskan bahwa kesulitan dalam membuat produk hukum terkait teknologi digital bukan hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara-negara lain di dunia. Salah satu contoh yang ia berikan adalah pembahasan revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang menghadapi dilema antara kebebasan dan perlindungan.
Pada akhirnya, Farhan menyatakan bahwa negara harus memutuskan sejauh mana menerima kehadiran teknologi digital dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang ada, termasuk risiko terhadap perlindungan data pribadi. Meskipun banyak tantangan, perkembangan teknologi digital tidak harus ditolak begitu saja karena juga membawa manfaat. Salah satu manfaat yang disebutkan oleh Farhan adalah demokratisasi ekonomi, di mana teknologi digital menjadi platform untuk meluaskan demokrasi, khususnya dalam ranah ekonomi. Ia berharap demokratisasi ekonomi melalui dunia digital dapat mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
Sumber : https://fraksinasdem.org/2023/06/22/farhan-akui-dunia-kewalahan-hadapi-kemajuan-teknologi-digital