Muhammad Farhan, Anggota DPR RI dari Partai NasDem yang mewakili daerah pemilihan 1 Jawa Barat, telah mengunjungi warga Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan mereka terkait Masjid Al-Jabbar. Pada pekan ini, pertemuan tersebut dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai NasDem, Asep Sudrajat, Yusuf Irawan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Tedi Sutadi dari Cimincrang Bersih (Ciber), dan Rohendi dari Panitia Parkir Sementara (Panser).
Setelah mendengarkan aspirasi warga, Farhan berjanji akan memperjuangkan kepentingan mereka. “Saya berharap setelah Masjid Al-Jabbar dibuka untuk umum, dan insya Allah sebagai tempat beribadah terindah di Jawa Barat, bisa membawa berkah. Selain sebagai tempat ibadah dan tempat wisata religi, Masjid Al-Jabbar juga dapat menggerakkan perekonomian terutama bagi warga Cimincrang,” ujar Farhan, yang juga merupakan bakal calon Wali Kota Bandung, pada Sabtu (17/6).
Namun, Farhan menyayangkan adanya ketidakjelasan dalam pelaksanaan proyek tersebut sejak Desember 2022 hingga saat ini, terutama dalam hal pemanfaatan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam bidang yang sederhana seperti parkir, pedagang kaki lima, dan kesadaran wisata. “Kita menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat. UMKM juga telah menyelamatkan ekonomi Kota Bandung dan Jawa Barat saat mengalami pandemi COVID-19. Namun, harus diakui bahwa salah satu kelemahan UMKM adalah kurangnya legalitas, karena jika memiliki legalitas, itu dianggap sebagai perusahaan,” jelasnya.
Farhan, yang juga merupakan anggota TNI, berharap adanya kebijakan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk mendukung pelaku UMKM, tenaga pengatur parkir, dan pelaku UMKM sadar wisata di Kelurahan Cimincrang sekitar Masjid Al-Jabbar. Saat ini, yang dirasakan oleh warga adalah kurangnya transparansi dalam pengaturan tersebut dan keterlibatan pihak yang mengaku sebagai anggota TNI dari Kodim Kota Bandung.
“Kami memohon agar ada kejelasan, transparansi, atau keterbukaan dalam pengelolaan ini. Jika memang ada keterlibatan aparat TNI, kita perlu tahu secara jelas bagaimana kerangkanya. Jika ada pihak ketiga yang mengelola parkir, kami meminta agar lebih banyak warga Kelurahan Cimincrang yang diberdayakan,” ungkapnya.
Farhan berharap suara dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan panitia parkir sementara (panser), yang selama ini menjadi relawan dalam mengatur parkir di Masjid Al-Jabbar yang juga menyediakan fasilitas wisata bagi pengunjung, didengar. Ia berharap Pemprov Jawa Barat, DKM Al-Jabbar, aparat keamanan seperti kepolisian dan TNI, bersedia membuka pintu silaturahmi dan berkomunikasi agar bisa bersama-sama menemukan solusi.
“Kita percaya bahwa Masjid Al-Jabbar dibangun untuk kesejahteraan masyarakat secara luas, baik bagi warga Cimincrang, Gedebage, Bandung, maupun Jawa Barat,” tandasnya.
Dalam upaya memperjuangkan aspirasi warga terkait Masjid Al-Jabbar, Muhammad Farhan berkomitmen untuk terus mengadvokasi kepentingan masyarakat dan bekerja sama dengan pihak terkait guna mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.