BandungKahijiNews – Penambahan kasus positif Covid-19 di Provinsi Jawa Barat masih terjadi. Pada awal bulan September 2022, tercatat total akumulasi lebih dari satu juta kasus terkonfirmasi positif. Hal ini menunjukan bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Pemda Provinsi Jawa Barat terus memberikan peringatan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan dan melakukan program percepatan Vaksinasi Booster secara serentak bagi masyarakat umum.
Namun demikian, secara umum lonjakan kasus harian Covid-19 masih bisa dikendalikan. Di sisi lain kondisi ekonomi secara global masih mengalami ketidakpastian, namun inflasi Jawa Barat bulan Agustus 2022 masih terkendali bahkan mengalami deflasi 0,06 persen dan diharapkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sampai dengan Triwulan III 2022 masih tumbuh positif di tengah kenaikan harga BBM di awal September 2022.
Kinerja APBN Regional Jawa Barat bulan Agustus 2022 mengalami surplus, ditopang kinerja berbagai sektor salah satunya dari sisi pendapatan. Kinerja pendapatan terus tumbuh dengan baik sebesar 41,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Pemulihan ekonomi akan terus berlangsung di tengah kondisi ekonomi global yang masih menghadapi berbagai tekanan dan ketidakpastian.
Kesehatan APBN menjadi hal penting yang harus dijaga untuk menciptakan sentimen positif. Dengan dijalankannya APBN secara adaptif dan fleksibel, diharapkan daya beli masyarakat semakin baik dan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terus mengalami peningkatan.
Realisasi Pendapatan Negara di Jawa Barat hingga akhir bulan Agustus 2022 tercatat sebesar Rp95,63 triliun atau 73,87 persen dari target APBN tahun 2022. Capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp27,86 triliun dari periode yang sama tahun lalu, melanjutkan tren kinerja positif yang terjadi pada bulan Juli 2022.
Komponen Pendapatan Negara terbesar bersumber dari penerimaan perpajakan. Pendapatan sektor perpajakan sampai dengan bulan Agustus 2022 tercatat sebesar Rp92,06 triliun atau 73,59 persen dari target APBN. Sedangkan dari sektor penerimaan negara bukan pajak, realisasi pendapatannya mencapai Rp3,58 triliun atau 81,78 persen dari target 2022. Berdasarkan pertumbuhannya, realisasi perpajakan dan PNBP tumbuh sebesar 41,70 persen (yoy) dan 27,23 persen (yoy).
Capaian realisasi penerimaan perpajakan bersumber dari penerimaan pajak dan kepabeanan dan cukai. Dari sisi penerimaan pajak, Hingga akhir Agustus 2022 realisasi sektor pajak tercatat sebesar Rp65,93 triliun atau 74,22 persen terhadap target APBN. Penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 48,19 persen secara (yoy). Pertumbuhan terbesar dan dominan ada pada penerimaan PPh Non Migas serta PPN dan PPNBM, masing-masing mengalami tumbuh sebesar 63,92 persen dan 33,73 persen. Kinerja pajak konsisten tumbuh positif karena kebijakan insentif pajak dan pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat Jawa Barat.
Penerimaan perpajakan yang bersumber dari kepabeanan dan cukai di Jawa Barat, realisasi sampai dengan akhir Agustus 2022 mencapai sebesar Rp26,13 triliun atau 72,06 persen terhadap target APBN tahun 2022. Capaian tersebut mengalami pertumbuhan positif sebesar 27,59 persen (yoy). Kinerja kepabeanan dan cukai di Jawa Barat menunjukan kinerja yang positif baik dari komponen Bea Masuk maupun Cukai. Realisasi penerimaan Bea Masuk sebesar Rp700,66 miliar atau 78,21 persen dari target dan mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 59,14 persen.
Kenaikan tersebut didorong oleh kinerja impor Jawa Barat yang makin meningkat seperti impor minyak mentah dan turunannya, pembelian mesin dan perlengkapan elektronik, kain rajut dan lainnya. Sedangkan penerimaan dari komponen Cukai mencapai Rp25,43 triliun atau 71,91 persen dari target APBN 2022 dengan tumbuh sebesar 26,90 persen (yoy).
Dari sektor penerimaan PNBP Provinsi Jawa Barat, sampai dengan akhir Agustus 2022 tercatat realisasi sebesar Rp3,58 triliun atau 81,78 persen dari target APBN 2022. Capaian tersebut mengalami pertumbuhan cukup signifikan sebesar 27,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Pencapaian realisasi PNBP tersebut terutama bersumber dari PNBP lainnya sebesar Rp2,08 triliun jauh melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp1,77 triliun atau sebesar 117,65 persen.
Sedangkan pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU) mencatatkan realisasi sebesar Rp1,49 triliun atau 57,4 persen dari target APBN 2022. Pendapatan PNBP lainnya tumbuh secara signifikan terutama didorong oleh komponen PNBP Kekayaan Negara dan Lelang, PNBP Pelayanan Pertanahan, PNBP Biaya Pendidikanj PNBP Penerbitan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), dan PNBP Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Sampai akhir Agustus 2022, realisasi Belanja Negara di Jawa Barat tercatat sebesar Rp69,05 triliun atau 61,93 persen dari target APBN lebih baik dari tahun 2021 yang mencapai 60,07 persen. Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp24,88 triliun atau 55,39 persen dari target APBN 2022 dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp44,17 triliun atau 66,34 persen dari target. Kinerja penyerapan belanja di daerah Jawa Barat masih harus terus didorong percepatannya agar pemulihan ekonomi dan target pembangunan di tahun 2022 bisa tercapai dengan baik.
Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan akhir Agustus 2022 terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp2,52 triliun atau 45,98 persen dari alokasi yang tumbuh negatif sebesar 32,95 persen, realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp24,34 triliun atau 74,58 persen tumbuh positif sebesar 0,82 persen, untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tercatat realisasi sebesar Rp1,09 triliun atau 33,4 persen atau tumbuh positif sebesar 60,39 persen.
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik mencapai Rp11,48 triliun atau 61,11 persen dari alokasi yang meliputi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dan Bantuan Operasional PAUD (BOP). Untuk Dana Insentif Daerah (DID) realisasi sampai dengan Agustus 2022 mencapai Rp146,94 milyar atau 51,49 persen dan mengalami tumbuh negatif sebesar 76,61 persen.
Realisasi TKDD dari Dana Desa di Jawa Barat mencapai Rp4,59 triliun atau 74,93 persen dari alokasi tahun 2022 serta mengalami pertumbuhan cukup signifikan sebesar 26,80 persen dibandingkan periode Agustus 2022.
Realisasi Program PC-PEN untuk Perlindungan Sosial (Perlinsos) sampai dengan Agustus 2022 di Jawa Barat meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp3,48 triliun untuk 1,74 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Sembako sebesar Rp6,37 triliun untuk 3,96 Juta KPM, Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp1,19 triliun bagi 3,96 Juta KPM, dan realisasi BLT Dana Desa sebesar Rp1,58 triliun untuk 693,62 ribu KPM pada 5.311 Desa di Jawa Barat.