
(Foto: Diskominfo Kota Bandung)
Bandung, kahijinews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan komitmennya untuk mendorong percepatan penanganan sampah di kawasan Bandung Raya termasuk di Kota Bandung. Salah satu upaya yang dilakukan adalah rencana membangun 60 insenerator.
Dilansir dari laman jabarprov.go.id, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, Gubernur Jawa Barat menargetkan sekitar 60 insenerator di wilayah Bandung Raya dan meminta Pemerintah Daerah termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menyiapkan lahan untuk pembangunannya.
“Gubernur Jawa Barat menargetkan setidaknya 60 titik insenerator di wilayah Bandung Raya,” kata Farhan.
“Kami sedang menyiapkan lahan untuk kebutuhan insenerator tersebut. Kami memohon bantuan dari gubernur untuk mempercepat proses perizinan dari Kementrian Lingkungan Hidup, karena ini sangat krusial untuk mempercepat pembangunan,” imbuhnya.
Pemkot Bandung juga berharap pembangunan fasilitas Refused-Derived Fuel (RDF) di Gedebage yang dapat segera direalisasikan.
“Kita harap dari Kementrian PU, fasilitas tersebut ditargetkan mampu mengolah 300 ton sampah per hari,” ujar Farhan.
Persoalan sampah di wilayah Bandung Raya terutama di Kota Bandung masih menjadi masalah yang serius. Farhan menyebut, saat ini volume sampah di Kota Bandung mencapai lebih dari 1.600 ton per hari. Sedangkan kapasitas pengolahan sampah belum mengalami peningkatan yang signifikan.
“Tadi membahas sampah di wilayah Bandung Raya. Memang di Kota Bandung lebih dari 1.600 ton sampah. Sedangkan daya olah kita belum meningkat optimal secara signifikan,” jelasnya.
Segala upaya akan dikerahkan terkait masalah tersebut. Farhan melanjutkan, untuk pengolahan sampah organik, Pemkot Bandung berencana melibatkan PD pasar dan seluruh pengelola pasar tradisional di Kota Bandung. Langkah ini diperkirakan dapat mengurangi sekitar 20 persen sampah organik dari total timbulan sampah harian.
Farhan juga mengatakan, akan terus memantau kondisi sampah setiap hari. Dengan segala upaya yang dilakukan diharapkan akan ada progres dan dampak nyata dalam tiga bulan kedepan.
“Dalam waktu tiga bulan ke depan, kami menargetkan sudah ada progres yang terlihat dan berdampak nyata. Saya sendiri terus memantau kondisi sampah setiap hari. Karena memang saat ini kita masih dalam kondisi darurat sampah,” kata Farhan.
Pemda Provinsi Jabar bersama Kodam III/Siliwangi dan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah Priangan Timur dan sekitarnya sepakat bekerja sama untuk menangani masalah sampah secara serius dan berkelanjutan.
Kerja sama ini dituangkan dalam Komitmen Bersama Sinergitas Pengelolaan Sampah Menuju Lingkungan Hidup Istimewa, yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi, serta Bupati Bandung, Bupati Bandung Barat, Bupati Sumedang, Bupati Garut, Bupati Tasikmalaya, Bupati Ciamis, Bupati Pangandaran, Wali Kota Bandung, Wali Kota Cimahi, Wali Kota Tasikmalaya, dan Wali Kota Banjar.