BandungKahijinews – Gelar acara untuk Memasyarakatkan Budaya Sadar Bencana di Situ Umar lembang disambut antusias warga, acara dengan mengusung tema Mulasara Situ (menjaga/memelihara danau) dan do’a bersama syukuran lembur tersebut di hadiri oleh para tamu undangan diantaranya Kades Lembang, LPMD Lembang, Tripides Lembang, Babinkamtibmas Lembang, Babinsa Lembang, Ketua RW 16 Lembang, BPPKB-Banten Pusat, daerah serta tingkat kecamatan juga dihadiri dari berbagai elemen masyarakat lainya, acara tersebut sukses digelar untuk pertamakalinya yang bertempat di Aula Floating Market Lembang Kabupaten Bandung Barat, Kamis (4/8/2022).
Ketua Pelaksana Acara Anno menjelaskan kepada team Kahijinews tujuan acara Mulasara Situ adalah yang pertama kita berdoa memohon perlindungan kepada Alloh SWT untuk dijauhkan dari bencana, kemudian yang kedua membangun tali silaturahmi semua masyarakat baik itu pemerintah, dunia usaha dan komunitas untuk bersama-sama ketika ada bencana maka diharapkan kita tanggulangi bersama. “Jadi kearifan lokalnya adalah Sabanda Sariksa jadi semua elemen bisa menanggulangi bencana, karena khususnya di Lembang memang daerah rawan bencana alam diantaranya ada sesar lembang dan juga gunung tangkuban perahu disamping potensi-potensi yang lain seperti angin puting beliung, longsor dan banjir”. Nah itu tujuan utamanya kata Anno.
Anno berharap dengan diadakanya acara ini terbangun kesadaran dan kepedulian semua masyarakat bahwa penanggulangan bencana ini harus diselesaikan bersama-sama tidak sendiri-sendiri dan harapan kedepan acara ini akan menjadi acara rutin satu tahun sekali untuk membangun terus kesadaran dan kepedulian, pungkas Anno.
Sesepuh lembang Sutaryo dalam sambutanya mengatakan bahwa di tempat ini ada dua situ atau danau yang sangat didambakan oleh masyarakat wilayah ciumbuleut sampai dengan lembang, yang pertama ada Situ PPI (pusat pembibitan ikan) ini adalah merupakan sumber air, yang kedua Situ Umar karena dulu pada waktu itu yang diberikan kepercayaan untuk merawat situ adalah bernama Umar, maka disebut Situ Umar dan kedua situ ini sekarang sudah di kuasai oleh perusahaan Floating Market.
“Kerjasama Floating market dengan warga alhamdulillah pada saat ini sudah banyak yang pada bekerja diperusahaan ini terutama di bidang kesenian”, kata Sutaryo.
Floating market ini didalamnya ada beberapa lingkungan yaitu lingkungan AMC dan Kota Mini semua itu merupakan lingkungan sumber air, setahu saya dilingkungan AMC sebesar perut saya keluar tiap hari untuk memberi pengairan ke Bandung saja, dan itu merupakan sumber air terbesar yang dimiliki oleh Desa Lembang kemudian Situ Umar merupakan sumber air paling terjernih dan saya tau itu karena pada tahun 1986 sampai diganti dengan floating market saya yang mengurus Situ Umar pada wsaktu itu, tegas Sutaryo.
Pada kesempatan yang sama Ketua BPPKB Banten PAC Lembang H. Deden Saeful Hidayat menjelaskan kenapa BPPKB Banten hadir di acara ini karena BPPKB Banten mempunyai moto Berjuang, Beramal dan Berahlakul Kharimah, jadi setiap acara seperti ini bukan disini saja BPPKB Banten Alhamdulillah yang sifatnya kemasyarakatan juga sifatnya yang lain BPPKB Banten selalu hadir untuk mendampingi masyarakat.
Deden berharap semoga dengan diadakanya acara ini semua masyarakat lembang semakin cinta akan lingkungan dan alamnya. Kita berdoa bersama agar supaya kita semua khusunya masyarakat lembang diberikan kekuatan, kemulyaan dan keberkahan oleh Alloh SWT.
Deden menegaskan BPPKB Banten selalu siap untuk membantu atau bermitra dengan masyarakat maupun pemerintahan, “jangan sampai pengusaha yang ada disini maju semuanya akan tetapi masyarakatnya pada susah tetapi yang diharapkan pengusaha disini maju dan masyarakatnya pun ikut berdaya semua disini” tegas Deden.
Dengan banyaknya berdiri tempat wisata dan perusahaan yang ada di lembang semoga dapat memberikan pemberdayaan terhadap masyarakatnya, pungkas Deden.
(Alpard)