
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (SinPo.id/ Setpres)
Jakarta, kahijinews.com – Presiden Prabowo bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melakukan pertemuan di Gedung Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Pertemuan tersebut membahas strategi untuk memperkuat investasi kendaraan listrik di indonesia.
Usai pertemuan tersebut, Rosan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di industri kendaraan listrik, mengingat negeri ini memiliki sumber daya nikel yang melimpah dan ekosistem baterai yang sudah semakin berkembang. Namun menurutnya, potensi berpeluang tersebut masih belum cukup karena produksi mobil listrik nasional masih terbatas.
Ia juga menyinggung bahwa saat ini Indonesia masih bergantung pada investasi perusahaan luar yang beberapa sudah ada yang membangun manufaktur di dalam negeri seperti Hyundai yang berasal dari Korea Selatan serta BYD dan Wuling dari Tiongkok. Ia pun menekankan perlunya peran yang lebih besar bagi Indonesia di industri ini untuk mencapai target produksi di tahun 2030 agar mencapai 2,5 juta unit per tahun.
“Kita kan potensi dari nikelnya dan segala macam, baterainya sampai baterai itu sudah ada, Recycle baterainya juga sudah ada. Nah, tapi mobil nya kan kita belum ada nih, mobil listrik nya, sedangkan kita kan sudah committed untuk net zero emission di 2060, malah keinginannya Bapak Presiden bisa lebih cepat,” kata Rosan, dilansir dari setkab.go.id.
“Produksi mobil kita kan sekitar 1,2 juta per tahun, dan berkembang, dan diharapkan di tahun 2030 tadi di sampaikan sampai 2,5 juta. Ya, intinya masa kita tidak bisa berperan lebih besar dari itu?,” lanjutnya.
Rosan menegaskan bahwa, saat ini Pemerintah Indonesia tidak hanya berfokus pada investasi luar, tetapi mengkaji kemungkinan perkembangan produksi kendaraan listrik dalam negeri.
“Kita kan sudah ada Maung, ini mungkin ada perkembangan berikutnya, nanti kita akan bicara dan kerjakan lebih lanjut,” pungkas Rosan.
(adp)