
sumber : bandung.go.id
Bandung, 30 Januari 2025 – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan sampah kota dengan menerapkan berbagai strategi inovatif dan berkelanjutan. Dalam rapat koordinasi terbaru, Pemkot Bandung merancang langkah-langkah strategis guna menangani permasalahan sampah yang masih menjadi tantangan utama kota.
1 Optimalisasi Alat Pemusnah Sampah (Motah)
Pemkot Bandung akan memaksimalkan pemanfaatan Motah (Alat Pemusnah Sampah) untuk mengurangi volume sampah. Saat ini, terdapat enam unit Motah milik BBWS yang siap dioperasikan, serta beberapa unit lainnya di lingkungan Pemkot Bandung.
“Kita harus memaksimalkan segala sumber daya yang ada untuk menyelesaikan permasalahan sampah, terutama dalam hal pemusnahan sampah,” ujar Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara.
2 Pemberdayaan Bank Sampah
Selain pemusnahan sampah, peran bank sampah juga akan lebih dioptimalkan. Saat ini, Kota Bandung memiliki sekitar 300 bank sampah, namun diperlukan sistem yang lebih efektif agar pemilahan sampah dilakukan sejak dari sumbernya.
Koswara mendorong skema jemput bola agar masyarakat lebih mudah memilah sampah dan meningkatkan efektivitas daur ulang.
“Dengan pola kerja yang lebih sistematis, diharapkan jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dikurangi secara signifikan,” tambahnya.
3 Kolaborasi dengan Vendor Pengolahan Sampah
Pemkot Bandung juga tengah menjalin kerja sama dengan vendor pengolahan sampah guna mencari solusi jangka panjang yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, optimalisasi juga dilakukan dalam sektor pengangkutan dan pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Saat ini, Kota Bandung masih menghadapi beban pengangkutan 154 ritase per hari, dengan kekurangan 14 ritase dari target 140 rit yang dikirim ke TPA Sarimukti. Sebagai solusi, Pemkot Bandung akan menggunakan tabungan kuota ritase dari Desember dan Januari, yang mencapai 377 rit, untuk memenuhi target Februari.
Optimalisasi TPST untuk Pengolahan Sampah Mandiri
Untuk mengurangi ketergantungan pada TPA, Pemkot Bandung mengoptimalkan beberapa TPST, antara lain:
✅ TPST Nyengseret & Tegallega → 6 rit per hari
✅ TPST Batununggal → 1 rit per hari
✅ TPST Cicukang Holis → 6 rit per hari
Pemkot Bandung juga mempercepat pengoperasian mesin pirolisis di TPST Cicukang Holis. Mesin ini mampu memproses 10 meter kubik sampah per jam, atau 9 rit dalam 10 jam kerja.
“Targetnya, alat ini sudah bisa beroperasi pada awal Maret,” ungkap Dudi Prayudi.
Langkah Strategis untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Dengan berbagai langkah ini, Pemkot Bandung berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap pembuangan sampah ke luar wilayah dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Bisakah Bandung mengatasi krisis sampah dengan strategi baru ini? Pantau terus perkembangan inovasi pengelolaan sampah di Kota Kembang!
Sumber : Bandung.go.id