BandungKahijiNews – Perkembangan kasus harian Covid-19 di Jawa Barat masih terkendali ditengah lonjakan varian baru Omicron, perlu diwaspadai karena pandemi Covid-19 belum sepenuhnya selesai.
Meski demikian, masyarakat diminta waspada dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi Seiring terkendalinya pandemi Covid-19, risiko bergeser dari pandemi ke tekanan ekonomi global. Walau kondisi global mengalami ketidakpastian pemulihan ekonomi Jawa Barat menguat signifikan didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, investasi dan kinerja ekspor.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan II 2022 mencatat pertumbuhan positif sebesar 5,68 persen ditopang hampir semua sektor.
Kinerja APBN bulan Juli 2022 kembali mencatatkan surplus, ditopang kinerja pendapatan yang masih tumbuh tinggi. Kesehatan APBN terus dijaga agar menjadi faktor untuk menciptakan sentimen positif, sehingga pemulihan ekonomi akan terus berlangsung walau kondisi ekonomi global sedang mengalami tekanan dan ketidakpastian. APBN tetap dijalankan secara adaptif dan fleksibel menghadapi berbagai tantangan. Diharapkan, APBN dapat terus menjaga dan melindungi daya beli masyarakat serta terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
APBN bekerja keras melalui Belanja Negara untuk mendukung program pemulihan ekonomi dan menjaga dampak ekonomi global yang mengalami tekanan dan ketidakpastian. Kinerja APBN Jawa Barat hingga 31 Juli 2022 masih mencatatkan surplus. Namun kondisi sampai akhir Juli 2022 sebagai dampak risiko global ke belanja, masih harus diakselerasi dengan upaya optimal melalui percepatan pelaksanaan dan pembayaran tagihan negara sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Realisasi belanja negara di Jawa Barat sampai dengan akhir Juli 2022 mencapai Rp60,87 triliun atau 54,82 persen dari target APBN 2022. Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat tercapai sebesar Rp21,46 triliun atau 48,30 persen dari target APBN 2022 dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp39,40 triliun atau 59,17 persen dari target. Kinerja penyerapan belanja di Jawa Barat, diharapkan semakin terus membaik untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pencapaian target pembangunan dan menjaga daya beli masyarakat sebagai dampak krisis ekonomi global.
Selanjutnya, realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan akhir Juli 2022 mencapai Rp39,40 triliun, masih ditopang dana Transfer ke Daerah, yaitu realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp21,11 triliun atau 64,70 persen dari alokasi yang tumbuh negatif sebesar 1,44 persen, realisasi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik sebesar Rp11,22 triliun dengan sudah tersalurnya Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta dana Bantuan Operasional PAUD (BOP).
Sedangkan untuk realisasi DAK Fisik di Jawa Barat sebesar Rp766,96 miliar atau 23,54 persen tumbuh positif sebesar 76,88 persen dan realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp2,26 triliun atau 41,19 persen, serta realisasi Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp142,67 miliar atau 50 persen. Untuk realisasi Dana Desa di Jawa Barat tumbuh cukup signifikan sebesar 38,65 persen dibandingkan bulan Juli tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp3,89 triliun atau 63,51 persen dari pagu.
PERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT Realisasi Program PC-PEN tahun 2022 untuk Perlindungan Sosial sampai dengan Juli 2022 di Jawa Barat untuk program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp2,35 triliun untuk 1.74 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Sembako sebesar Rp3,92 triliun untuk 3,95 juta KPM, Bantuan Minyak Goreng sebesar Rp1,19 triliun untuk 3,95 juta KPM dan realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sebesar Rp1,41 triliun yang disalurkan kepada 693,62 ribu KPM pada 5.232 Desa di Jawa Barat.
Hingga akhir bulan Juli 2022, realisasi Pendapatan Negara di Jawa Barat tercatat sebesar Rp85,17 triliun atau 65,80 persen dari target APBN tahun 2022. Capaian tersebut lebih tinggi Rp24,15 triliun dari periode yang sama tahun lalu, melanjutkan tren kinerja positif yang terjadi pada bulan Juni 2022.
Dari sisi pertumbuhannya, realisasi Pendapatan Negara di Jawa Barat tumbuh 39,58 persen (yoy). Secara nominal, realisasi komponen penerimaan yang bersumber dari perpajakan mencapai sebesar Rp82,17 triliun atau 65,69 persen dari target APBN dan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp3 triliun atau 68,93 persen dari target APBN. Berdasarkan pertumbuhannya, realisasi penerimaan perpajakan dan PNBP tumbuh berturut-turut sebesar 40,23 persen (yoy) dan 23,92 persen (yoy).
Capaian realisasi penerimaan perpajakan bersumber dari penerimaan pajak dan kepabeanan dan cukai. Dari sisi penerimaan pajak, hingga akhir Juli 2022 capaian tercatat sebesar Rp59,47 triliun atau 66,95 persen terhadap target APBN. Penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 45,53 persen secara (yoy).
Secara nominal, penerimaan pajak didorong pertumbuhan positif dari komponen Pajak Penghasilan (PPh) tumbuh sebesar 64,36 persen, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM tumbuh sebesar 27,91 persen. Kinerja pajak konsisten tumbuh positif karena kebijakan insentif pajak dan pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat Jawa Barat.
Penerimaan perpajakan yang bersumber dari kepabeanan dan cukai di Jawa Barat, realisasinya sampai dengan akhir Juli 2022 mencapai sebesar Rp22,70 triliun atau 62,61 persen terhadap target APBN 2022 dan tumbuh sebesar 28,01 persen (yoy).
Kinerja kepabeanan dan cukai berdasarkan nominal dan pertumbuhannya tercatat positif dan tumbuh siginifikan di semua komponen. Penerimaan Bea Masuk mencapai sebesar Rp610,34 miliar atau 68,13 persen dari target APBN 2022 dan tumbuh sebesar 58,10 persen (yoy) karena didorong kinerja impor Jawa Barat, terutama mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanis serta kain rajutan. Selanjutnya, penerimaan Cukai mencapai Rp22,08 trilliun atau 62,47 persen dari target APBN 2022 dengan tumbuh sebesar 27,34 persen (yoy).
Realisasi PNBP sampai dengan akhir Juli 2022 mencapai Rp3 triliun atau 68,93 persen dari target APBN 2022 dan tumbuh sebesar 23,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Pencapaian realisasi PNBP di Jawa Barat tersebut terutama bersumber dari realisasi PNBP lainnya sebesar Rp1,74 triliun atau 99,44 persen dari target APBN 2022 dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp1,26 triliun atau 48 persen dari target. PNBP lainnya tumbuh terutama didorong komponen PNBP Biaya Pendidikan, PNBP Kekayaan Negara dan Lelang, PNBP Pelayanan Pertanahan, PNBP Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), dan PNBP Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
(Alpard)